DIDALAM GAMBAR DIATAS
Indonesia akan menghantar pulang mayat suspek pengganas Noordin Mohammed Top untuk dikebumikan di Malaysia, kata polis republik itu, ketika gerakan diteruskan untuk memburu saki baki anggota rangkaian militannya.
"Kerajaan Malaysia dan keluarga Noordin Mohammed Top meminta agar mayatnya dikebumikan di Malaysia. Kita akan menyerahkannya kepada mereka," kata jurucakap polis Indonesia, Nanan Soekarna kepada AFP.
"Kita akan menyiapkan ujian DNA ke atasnya hari ini dan menyerahkan mayatnya kepada kementerian luar yang akan menguruskan penghantaran mayatnya ke Malaysia," tambahnya.
|
Media Indonesia Jawa Pos mempertikaikan berita tentang kematian Nordin M.Top, dibawah tanpa mengubah ayat dan cerita dan bahasa dipaparkan untuk renungan semua.
Media Malaysia Respon Biasa Tewasnya Noordin
Laporan : ZULHAM MUBARAK, Johor, Malaysia
KABAR kematian Noordin M. Top membuat sibuk keluarga dan kerabatnya di Johor Bahru, Malaysia. Begitu kabar tewasnya gembong teroris nomor satu itu terdengar di sana, keluarga di Pondok Pesantren Lukmanul Hakim, Ulu Tiram, Johor Bahru, langsung berurusan dengan intelijen pemerintah setempat.
Selain diperiksa, hingga tadi malam, Rusdi Hamid (mertua Noordin) dan beberapa kerabat dekatnya diamankan oleh intelijen.
"Pak Cik dipanggil utusan intelijen kerajaan. Ada yang harus diselesaikan," ujar Zulkarnain, tetangga Noordin di pesantren, saat ditemui Jawa Pos kemarin petang (18/9).
Di lingkungan pondok pesantren yang sepi itu, suasana duka tidak tampak. Adik ipar Noordin justru terlihat sibuk mengecat rumah dan memotong rumput bersiap untuk Idul Fitri. Di pondok pesantren yang lokasinya di pelosok Ulu Tiram tersebut, wartawan dari berbagai media mulai memadati musala. Jumlahnya 14 orang.
"Saya tukang cat," kata adik ipar Noordin itu saat didekati beberapa wartawan sambil menolak namanya disebut di media. Namun, Jawa Pos yang pernah berkunjung dan mewawancarainya 8 Agustus lalu langsung dikenalinya. "Saya memang ingin hindari wartawan dulu. Tak ingin dapat peringatan dari pemerintah," katanya kepada Jawa Pos.
Kakak dan keponakan Noordin memang berulang-ulang dimintai keterangan polisi Malaysia. "Kita lelah," katanya. Dia yakin bahwa foto yang beredar di televisi-televisi Indonesia cocok dengan Noordin. "Setelah melihat itu, memang benar Abang (Noordin)," ujarnya.
Saat sedang berbincang, tiba-tiba dua polisi datang. Semua wartawan diusir. Dasarnya, tetangga merasa terganggu di kompleks itu. Sebelum pergi, Jawa Pos dijanjikan wawancara dengan adik kandung Noordin. "Rencananya Abang (Noordin) akan dimakamkan di Kluang, Pontian Kecil, rumah masa kecilnya," katanya.
Di bagian lain, media di Malaysia tidak membesarkan berita-berita Noordin. Di halaman belakang, Harian Metro misalnya hanya menulis berita kecil seputar kematian gembong teroris itu. Selain ''trauma" info berita Noordin tewas saat penggerebekan di Temanggung, Jateng, mereka juga tidak ingin menjadikan gembong teroris itu terkesan sebagai sosok pahlawan di Malaysia. (*/iro)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan